Selasa, 08 Mei 2012

BIJAK MEMILIH TAYANGAN TELEVISI

keluarga nonton tv televisi
Lebih baik jika kita
mau mendampingi anak-anak
saat menonton tayangan televisi
“Maya akhirnya berselingkuh dengan Dudi, padahal Dewi sangat mencintai Dudi” celoteh Sinta pada Tini. “Ah, padahal Maya itu kan juga sudah punya suami”, timpal Tini. Perbincangan dua anak kelas IV SD ini sangat seru. Mereka sedang membahas cerita sinetron semalam. Maklum, mama mereka berdua juga asyik nonton sinetron yang tayang tiap jam 7 malam.

Anak kelas IV SD membahas perselingkuhan? Waduh! Benar-benar menyedihkan.
Bukankan lebih baik jika mereka membahas tentang petualangan Barbie yang mendebarkan, kisah Gatotkaca yang heroik, Donal bebek yang lucu, atau tayangan lain yang lebih sesuai untuk anak-anak.

Saya sangat prihatin dengan tayangan televisi sekarang ini yang didominasi oleh sinetron, film-film yang menampilkan kekerasan, info-info selebritis yang lebih banyak menayangkan gossip, berita-berita kriminal dan politik. Lalu, amankah tayangan-tayangan tersebut bagi anak-anak kita? Mungkin banyak yang sepakat bahwa tayangan-tayangan tersebut tidak sesuai bagi anak-anak, tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa tayangan tersebut asyik untuk diikuti. ”Bagaimana akhirnya nasib cinta Maya, Dudi dan Dewi, ya?” “Bagaimana kabar Angelina Sondakh selanjutnya?” Wah, benar-benar tidak asyik jika ketinggalan cerita atau berita.

Tapi bukankah lebih tidak asyik lagi jika anak-anak kita terkontaminasi oleh acara-acara televisi yang tidak bermutu tersebut? Anak-anak menyerap informasi seperti spons, jadi alangkah bijaksana jika kita memilihkan tayangan televisi yang lebih baik. Tidak semua tayangan televisi itu buruk, masih ada tayangan-tayangan yang sifatnya edukatif, yang tidak menyajikan kekerasan dan unsur pornografi. Lebih baik lagi jika kita mau mendampingi anak-anak saat menonton tayangan televisi.

Ines, 8 Mei 2012

3 komentar:

  1. Setuju banget mbak.... di TV itu udah ada ratingnya. R (Remaja), BO (bimbingan ortu), ma Dewasa. Ada baiknya sih setiap tayangan kita sebagai ortu juga mendampingi dan memberi pemahaman yg benar pd mereka.
    Sayangnya, kita sebagai cew susaaah... banget untuk nggak liat sinetron en gosip. Gimana coba ? Gimana solusi untuk masalah 'takdir' ini ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya walaupun sudah ada rating, tetap tugas kita untuk memilah bahan tontonan yang bagus untuk anak kita. Tugas orangtua adalah mencegah hal2 tidak baik dilihat dan dicontoh oleh anak kita. Toh sebenarnya ada banyak hal yang bisa digunakan untuk merangsang kreatifitas anak selain nonton TV..:)

      Hapus
    2. @reza : kok mbawa 'takdir' segala, keliatannya yang namanya sinetron en gosip bukan cuman konsumsi cew doang deh...

      solusi untuk 'takdir' seharusnya tanyakan kembali ke diri masing-masing (terlepas itu cow atau cew)....siap gak jadi orang tua....siap gak menerima konsekuensi anak2x-nya di-'rusak' tontonan tidak sehat yg belum saatnya anak2x cerna...rela gak anak2x-nya mendapat tontonan yg 'rusak' seperti itu?

      Hapus