![]() |
Jangan sampai anak mendapat informasi yang seringkali tidak difilter dengan baik |
Anak-anak memang sangat kritis. Pertanyaan yang mereka ajukan kadang membuat kita kewalahan, bahkan benar-benar blingsatan dalam memberikan jawaban. Apalalagi jika yang ditanyakan ada hubungannya dengan sexualitas, misalnya: Darimana asal adik bayi? Mengapa tiap bulan ibu pakai pembalut? Mengapa aku kalau pipis harus berdiri, sedangkan adik perempuanku jongkok? Dan mengapa-mengapa lainnya yang sangat beragam.
Saya pun sempat terbelalak ketika ditanya arti kata aborsi, padahal waktu itu anak saya masih berusia 6 tahun. Tapi akhirnya saya jawab, bahwa aborsi itu mengeluarkan adik bayi yang ada di perut seorang ibu, tapi sebelum waktunya lahir, yaitu 9 bulan, sehingga adik bayinya meninggal.
Pendidikan sex bagi anak-anak sebaiknya bahkan wajib diberikan oleh orang tuanya sendiri. Jelaskan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak, tidak perlu panjang lebar sih, intinya rasa ingin tahunya sudah terpenuhi. Jangan sampai anak-anak mendapat informasi tersebut dari media, yang seringkali tidak difilter dengan baik, atau dari teman dan orang lain yang mungkin jawabannya kurang pas. Media, baik cetak maupun elektronik kadang menampilkan tayangan yang tidak sesuai bagi anak-anak kita, misalnya ada adegan mesra dalam film atau sinetron yang sekarang sedang marak, belum lagi iklan di televisi yang menayangkan tentang alat kontrasepsi, pembalut, obat kuat, dsb. Acara berita pun kadang tidak baik bila ditonton anak-anak. Belum lagi berita-berita dari media cetak.
Sebaiknya memang kita sebagai orang tua yang memberikan pendidikan sex bagi anak-anak kita. Sangat bijak apabila kita tidak menyembunyikan fakta, misalnya bila anak bertanya, “Adik keluarnya dari mana sih, Bu?” Kadang karena kaget atau risih kita menjawab sekenanya dengan mengatakan bahwa adik bayi keluar dari perut, padahal untuk kelahiran yang alami seorang bayi keluar dari vagina. Bayi dikeluarkan dari perut jika si ibu melahirkan dengan operasi sesar.
Buku-buku bergambar atau ensiklopedi mungkin bisa membantu kita dalam menjawab pertanyaan anak-anak. Prinsipnya, jawablah pertanyaan mereka dengan bijak dan jangan melarang mereka untuk bertanya perihal sex. Jadi bagaimana ibu? Apakah masih bingung?
Ines, 11 mei 2012
0 komentar:
Posting Komentar