![]() |
Semua Anak Cerdas! |
Semua anak cerdas! Menurut Howard Gardner ada 8 kecerdasan. Kecerdasan matematika, bahasa, gerak/kinestetis, musikal, intrapersonal, interpersonal, spasial dan natural. Masing-masing anak /orang punya 8 kecerdasan tersebut, tetapi masing-masing punya keistimewaannya sendiri-sendiri. Ada yang lebih menonjol di bidang matematika, ada yang menonjol di bidang musik, ada yang menonjol di bidang olahraga/kinestetik dan lainnya. Sistem pendidikan saat ini sangat kondusif untuk anak-anak yang cerdas matematika dan bahasa. Orangtua akan panik jika nilai ulangan matematika anaknya jeblok. Lalu bagaimana untuk si cerdas kinestetis atau si cerdas musikal dan lainya? Mereka juga hebat di bidangnya. Mereka butuh pujian dan motivasi untuk bekal mereka menjadi orang hebat di masa depan.
Albert Einstein menjadi ilmuwan hebat karena ibunya tidak lelah memotivasi dan mendidiknya setelah ia dikeluarkan dari sekolah yang memberinya label sebagai anak bodoh. Dan hasilnya luar biasa bukan? Tentu saja tidak semua anak harus jadi Einstein. Di dunia ini ada W.A Mozart sang komponis hebat, Van Gogh sang pelukis hebat atau David Bekcham, pemain sepakbola Inggris yang terkenal dan masih banyak lagi tokoh - tokoh yang menginspirasi.
Puji anak-anak untuk semua hal kecil positif yang telah mereka lakukan, ketika mereka mau membantu ibu di dapur, ketika mereka mau berbagi dengan saudaranya, ketika mereka bisa memperbaiki nilai ulangannya. Berikan pujian secara tulus dan wajar, tidak berlebihan. Mereka akan dengan senang hati melakukan hal-hal positif lainnya, karena mereka tahu kita sebagai orang tua atau guru atau orang dewasa yang lain mendukung mereka. Acungan jempol sangat membantu jika mulut kita sedang malas bicara. Mengatakan bagus, baik, hebat, atau kata positif lainnya apalagi disertai dengan kalimat positif yang memotivasi tentu lebih baik lagi. Ini berlaku bagi semua anak, tanpa kecuali. Tidak hanya untuk si pandai saja. Tentu saja semua harus berimbang, artinya jika anak-anak melakukan hal-hal kurang positif tetap harus diingatkan, agar mereka tahu mana yang baik dan yang buruk. Konsepnya adalah punishment and reward, dan ini berlaku untuk semua anak.
Jadi, pujian sangat berarti bagi semua anak. Mungkin maksud Bu Guru Linda memuji Ina agar memotivasi anak-anak lain supaya bisa mencontoh Ina, tetapi pesan itu tidak sampai pada anak-anak yang lain, karena mereka menerima itu sebagai bentuk pilih kasih. Hanya Ina yang dipuji Bu Linda. Alih-alih termotivasi, mereka justru merasa cemburu. Jadi berikan pujian secara bijak untuk anak-anak, semua anak ingin dipuji atas hasil karya mereka, atas perilaku baik mereka, agar mereka merasa dihargai.
Rosita, 8 April 2012
0 komentar:
Posting Komentar